Senin, 17 Oktober 2011

Tips Mengelola Uang Setelah Tak Lagi Jadi Karyawan

 
Seorang pekerja harus memiliki perencanaan keuangan saat dirinya tak lagi bekerja dan memulai usaha sendiri. Idealnya, saat ia berpindah dari seorang pegawai menjadi seorang wirausaha harus disertai target bahwa di akhir tahun kelima usaha sudah bisa berjalan sendiri (dijalankan oleh orang lain) tanpa harus terlibat lagi 100%, seperti yang diungkapkan oleh pakar keuangan Aidil Akbar Madjid kepada Detik Finance.

Akan tetapi banyak sekali masyarakat yang terbawa euphoria menjadi seorang pengusaha melupakan fundamental yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha mereka yang akan mempengaruhi Perencanaan Keuangan keluarga mereka. Adapun Sebuah Perencanaan Keuangan sederhana yang harus dilakukan sebelum memulai suatu usaha adalah sebagai berikut:

1. Anda harus memiliki dana darurat atau dikenal dengan istilah emergency fund. Dana ini adalah sejumlah dana yang besarannya antara 6 bulan sampai 12 bulan kebutuhan bulanan Anda yang disimpan didalam rekening tabungan terpisah. Dana ini hanya dipakai untuk keadaaan darurat alias genting.

2. Belilah asuransi baik asuransi jiwa maupun kesehatan. Untuk jiwa cukup polis asuransi untuk Anda dan pasangan, sedangkan kesehatan (terutama rawat inap) Anda harus memiliki untuk seluruh anggota keluarga.

3. Setelah itu barulah Anda mempersiapkan keranjang-keranjang investasi misalnya Dana Pendidikan Anak, Dana Pensiun, Dana Perluasan Usaha atau membuka usaha baru, Dana Naik Haji, membeli aset (rumah, mobil dll).

Untuk dana pendidikan anak, Anda dapat berinvestasi secara langsung ke produk investasi seperti Reksa Dana, dan yang sekarang marak adalah menggunakan Asuransi sebagai produk investasi khususnya untuk pendidikan anak. Hal ini sah-sah saja akan tetapi harus diingat bahwa masing-masing produk memiliki kelebihan dan kekurangan, dengan nominal yang sama kelemahan dari asuransi pendidikan adalah tidak maksimalnya hasil investasi yang bisa didapatkan dibandingkan investasi yang mirip seperti di Reksa Dana.

Yang harus Anda perhatikan adalah menghitung kebutuhan dana pendidikan tersebut. Kemana ingin menyekolahkan anak, hitung berapa besar biaya pendidikan sekarang, kemudian dengan kenaikan inflasi tahunan hitung biaya pendidikan tersebut kelak. Hal detail tersebut sering dilupakan oleh banyak orang. Padahal hal tersebut yang akan membedakan berapa besar biaya yang harus dipersiapkan. Dari situ Anda dapat mencadangkan besaran dana pendidikan yang harus dipersiapkan.

Untuk dana pensiun terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan:

Dana pensiun dapat dilakukan apabila jarak usia Anda sekarang sampai ke target pensiun masih tersedia cukup waktu (idealnya di atas 15 tahun). Dana pensiun menjadi penting dan sering terlupakan karena umumnya perusahaan kecil (UMKM) belum memberikan benefit berupa dana pensiun bagi pemilik dan karyawan perusahaannya.

Apabila target pensiun Anda kurang dari jangka waktu itu alias terlalu mepet, maka Anda dapat mengandalkan dana pensiun dari usaha yang sudah dijalankan sekarang atau usaha baru baik itu perluasan dari usaha sekarang atau benar-benar jenis usaha baru.

Usahakan di akhir tahun kelima, usaha Anda idealnya sudah dapat berjalan sendiri alias dijalankan oleh orang-orang kepercayaan. Dengan kata lain mulai dari sekarang sudah waktunya Anda mencari orang-orang kepercayaan untuk melanjutkan usaha Anda. Karena kalau masih mengandalkan diri sendiri dalam menjalankan usaha tersebut maka belum dapat disebut sebuah bisnis. Dengan cara seperti ini niscaya Anda dapat pensiun dengan nyaman dan kecukupan dana yang akan tetap mengalir dari usaha Anda.

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar