Kamis, 06 Oktober 2011

Akhir Kisah Steve Jobs si Inovator Ulung

Steve Jobs, pendiri dan mantan Chief Executive Officer (CEO) Apple Inc,  meninggal, Rabu, 5 Oktober 2011 malam.

Selama hidupnya, pria bernama lengkap Stephen Paul Jobs ini dikenal sebagai CEO yang sukses. Nama besarnya tak bisa dilepaskan dari Apple Incorporation, sebuah perusahaan raksasa di bidang teknologi informasi.

Dari garasi di rumahnya, bersama Steve Wozniak, Jobs mendirikan Apple pada 1 April 1976. Pada masa itu tak ada komputer personal (PC). Yang ada komputer-komputer raksasa sebesar lemari bikinan IBM.

Jobs mengubah sejarah. Pada 1977, misalnya, perusahaan ini memperkenalkan Apple II, komputer pribadi pertama untuk menghasilkan layar grafis warna. Tahun itu, penjualan melambung ke tingkat US$1 juta per tahun.

Tiga tahun kemudian, Apple go public. Perusahaan itu mengumpulkan dana US$ 110 juta, sebuah penawaran umum perdana terbesar sampai saat ini. Pada 1982, penjualan tahunan pun naik menjadi US$ 1 miliar.

Ketika komputer PC meledak, dengan kehadiran sistem operasi Microsoft, penjualan komputer Mac melempem. Puncaknya, Steve Jobs ditendang dari Apple pada 1985. Tahun itu juga, Wozniak mengundurkan diri dari Apple.

Setahun kemudian, Jobs mendirikan perusahaan berikutnya, sebuah perusahaan komputer baru yang membuat mesin high-end untuk universitas. Dia juga membeli Pixar dari kreator pencipta Star Wars, George Lucas, dengan nilai US$ 10 juta. Perusahaan itu belakangan menciptakan beberapa film hebat, seperti Toy Story, Bug's Life, dan Finding Nemo.
        
Tahun 1993, Apple sempat mengalami kerugian. Perusahaan ini melaporkan kerugian kuartalan US$ 188 juta pada bulan Juli.

Dua belas tahun setelah keluar dari Apple, Jobs kembali ke perusahaan itu sebagai penasihat. Pria kelahiran San Fransisco, 24 Februari 1955 itu lantas diangkat menjadi CEO menggantikan Gil Amelio. Dialah yang menyelamatkan Apple dari kebangkrutan. Dia menghadirkan iMac, komputer dengan casing warna-warni. Setelah itu menghasilkan produk legendaris seperti iPod yang terjual 100 juta unit dalam waktu empat tahun (bandingkan dengan Walkman Sony yang butuh waktu 15 tahun), iPhone dan iPad.

Sejak 2003, Jobs didiagnosis mengidap penyakit kanker pankreas. Setahun kemudian, dia menjalani operasi kanker pankreas. Lima tahun setelah menjalani operasi itu, Jobs  menjalani transplantasi hati. Tahun itu juga, lantaran kesehatannya, Jobs harus mengambil cuti panjang dari perusahaan.

Jobs mengalami penurunan berat badan yang parah. Dia menderita ketidakseimbangan hormon. Namun, dia terus berusaha mencari penyembuhan dan tetap memimpin Apple.
    
Meski tengah cuti sakit, Jobs tetap semangat memimpin Apple. Jobs muncul dalam peluncuran produk Apple. Salah satunya ketika dia mengenalkan tentang iCloud di San Fransisco, Juni lalu.

Dalam beberapa tahun terakhir, peran Jobs di Apple dinilai setara dengan konduktor perusahaan. "Konduktor orkestra yang luar biasa berbakat dan cemerlang," kata Michael Hawley, seorang pianis profesional dan ilmuwan komputer yang telah mengenal Jobs selama bertahun-tahun. "Steve telah melakukan pekerjaan yang besar merekrut bakat dasar yang luas dan mendalam,” katanya Agustus lalu.

Jobs kembali mengundurkan diri tahun ini. Dalam suratnya Rabu, 24 Agustus 2011 kepada Dewan Direktur Apple, CEO Terbaik Amerika ini  mengatakan hanya mundur dari jabatannya, tapi tidak sebagai anggota Dewan Direktur dan karyawan Apple. "Saya selalu mengatakan bila saya tidak bisa lagi menjalankan tugas, maka saya akan memberitahu kapan waktunya," kata Jobs seperti dikutip dari New York Times, Kamis, 25 Agustus 2011.  Jobs lantas digantikan Chief Operating Officer Tim Cook.

Agustus lalu, sempat beredar foto Jobs yang tampak sangat kurus, lemah, dan kuyu. Dalam foto yang muncul di Daily Mail, Ahad, 28 Agustus 2011 itu, Jobs yang mengenakan kaos hitam lengan panjang, celana pendek hitam, dan sandal, terlihat dipapah seseorang.

Kini, Jobs telah tiada. "Kami sangat sedih untuk mengumumkan bahwa Steve Jobs, meninggal dunia hari ini," demikian isi pernyataan Dewan Direksi Apple dalam BussinesWire.

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar