Senin, 17 Oktober 2011

6 Cara Efektif Mendisiplinkan Pengelolaan Gaji

 
Merencanakan keuangan untuk mencapai suatu tujuan, tidak semudah yang dibayangkan. Setelah menerima gaji, banyak rencana yang dipikirkan, namun kenyataannya, sangat sulit untuk mempraktekkannya. Ada yang hanya bisa menerapkannya selama sebulan hingga beberapa bulan, seterusnya kembali kepada kebiasaan lama tanpa arah yang jelas.

Seperti yang diungkapkan oleh ahli keuangan Aidil Akbar kepada DetikFinance, disiplin diri merupakan kuncinya, namun hal tersebut memerlukan waktu, konsentrasi dan disiplin yang tinggi agar bisa berhasil melakukan suatu perencanaan. Disiplin yang tinggi akan terbentuk dari suatu motivasi atau dorongan atau keinginan yang tinggi dan itu akan terbentuk dari suatu proses.

Perencanaan yang matang biasanya dilakukan dengan bantuan seorang Perencana Keuangan, namun bukan berarti seseorang tidak dapat melakukannya sendiri. Berikut langkah yang harus dilakukan untuk dapat berhasil menyusun rencana keuangan:

1. Visualisasi dari perencanaan tersebut
Apabila Anda ingin membeli sebuah rumah maka sedapat mungkin mempunyai gambar rumah idaman tersebut. Apabila ingin mempersiapkan dana pendidikan anak, maka miliki gambar ataupun foto dari kampus tujuan anak tersebut kelak. Apabila berencana membeli mobil atau kendaraan, maka taruh gambar mobil idaman di tempat-tempat yang sering dilihat seperti cermin kamar, di kulkas, dan lain sebagainya.

Ingat, semua dimulai dari sebuah mimpi yang kemudian diwujudkan menjadi sebuah perencanaan yang terukur dan terencana. Semakin tajam mimpi kita semakin ingin kita mencapai impian tersebut akan semakin kuat keinginan untuk mewujudkannya. Efek positifnya adalah seseorang akan bisa bertahan berdisiplin dalam menjalankan Perencanaan Keuangan yang telah ibu buat.

2. Perhitungan rencana keuangan yang benar
Carilah informasi dengan cermat untuk setiap kebutuhan keuangan, kemudian lakukan perhitungan kebutuhan itu sampai menemukan berapa besar dana yang harus disisihkan setiap bulannya. Perhitungan yang dilakukan secara hati-hati dan benar akan menjamin tingkat akurasi perencanaan untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan tersebut.

3. Perubahan secara bertahap dan tidak drastis
Jangan sampai Anda sudah berada di ambang batas krisis keuangan keluarga, misalkan kondisi keuangan bulanan sudah minus sangat dalam atau sudah terjebak di dalam hutang. Di dalam kondisi yang kritis tersebut harus dilakukan perubahan secara drastis.

Di luar dari itu, dalam kondisi normal dimana masih terdapat kelebihan dana setiap bulannya, maka melakukan perencanaan keuangan mirip seperti melakukan diet untuk menguruskan badan. Apabila dilakukan secara drastis mungkin dapat bertahan dalam jangka pendek, akan tetapi akan kembali makan dan timbangan akan kembali ke posisi semula.

4. Buat skala prioritas dari tujuan keuangan keluarga
Ingat, tidak semua kebutuhan keuangan atau tujuan keuangan bisa didapatkan semua untuk kondisi saat ini. Tapi bukan berarti juga keinginan tidak tercapai. Kondisi keuangan dan kehidupan Anda akan berubah. Nah, perubahan kondisi keluarga dan keuangan (yang lebih baik) akan memungkinkan untuk mendapatkan tujuan keuangan yang sebelumnya tidak tercapai.

5. Sabar
Perencanaan keuangan bukanlah proses menjadi kaya mendadak. Ia memerlukan ketekunan dan kesabaran yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan. Terkadang kegiatan ini harus dilakukan seumur hidup kita agar segala keinginan dapat dicapai.

6. Mencari bantuan perencana keuangan
Apabila masih buntu juga, maka carilah bantuan seorang perencana keuangan yang profesional dan bersertifikat Internasional. Ingat, hal paling berharga yang tidak dapat dibeli adalah waktu.

Daripada berusaha dan gagal berkali-kali sehingga waktu telah terbuang beberapa tahun, maka lebih baik berkonsultasi dan minta bantuan perencana keuangan profesional. Meskipun Anda harus membayar biaya konsultasi akan tetapi akan mendapatkan bantuan dan ilmu secara profesional untuk mengurangi kesalahan yang mungkin dilakukan apabila dikerjakan sendiri.

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar