Jumat, 23 September 2011

Sarang Bakteri di Gorden pembatas kamar

Gorden Pembatas Kamar Rumah Sakit Bisa Jadi Sarang Bakteri

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

img
foto: Thinkstock
Jakarta, Anjuran untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah mengunjungi pasien di rumah sakit benar-benar harus dipatuhi. Rumah sakit adalah sarang kuman, bahkan gorden pembatas yang ada di kamar perawatan juga bisa ditumbuhi bakteri berbahaya.

Sebuah penelitian di Iowa University mengungkap, hampir semua gorden yang ada di rumah sakit sudah tercemar oleh kuman. Dari 43 gorden yang diamati, 41 di antaranya pernah tercemar sebanyak minimal 1 kali dalam kurun 3 minggu masa pengamatan.

Bukan hanya kuman-kuman biasa yang juga ada di lingkungan sehari-hari, kuman pada gorden rumah sakit kadang-kadang merupakan kuman berbahaya yang kebal obat. Di antaranya adalah Methicillin-resistant S.aureus (MRSA), serta Enterococci yang kebal terhadap antibiotik vancomycin.

Hasil pengamatan terhadap 180 sampel usapan yang diambil dari 43 gorden menunjukkan, MRSA ditemukan pada 1 dari 5 gorden atau 20 persen. Vancomycin-resistant Enterococci (VRE) jumlahnya juga tak kalah banyak, bahkan mencapai 4 dari 10 gorden atau 40 persen.

"Mayoritas gorden sudah terkontaminasi kuman-kuman berbahaya dalam seminggu pertama digantung, padahal biasanya gorden itu digantung antara 3-4 minggu sebelum diganti," ungkap Dr Michael Ohl yang melakukan penelitian itu seperti dikutip dari Reuters, Jumat (23/9/2011).

Dibanding benda lain yang ada di rumah sakit, gorden termasuk yang jarang diperhatikan meski risiko kontaminasinya termasuk tinggi. Selain sering dipegang oleh pasien maupun orang lain, gorden juga relatif sulit disterilkan dan selalu dipasang dalam jangka waktu lama.

Meski hasil penelitian membuktikan bahwa gorden rumah sakit banyakyang tercemar kuman, Dr Ohl tidak melarang penggunaannya sebagai pembatas di ruang perawatan. Imbauan yang ia sampaikan untuk pasien maupun keluarganya adalah sering-seringlah mencuci tangan dengan alkohol setelah memegang gorden.

Dari : DetikHealth

Related Post



Tidak ada komentar:

Posting Komentar